22 Januari 2008

VISI DAN MISI PMII

VISI DAN MISI PMII


Visi dasar PMII;
Dikembangkan dari dua landasan utama, yakni visi ke-Islaman dan visi kebangsaan. Visi ke-Islaman yang dibangun PMII adalah visi ke-Islaman yang inklusif, toleran dan moderat. Sedangkan visi kebangsaan PMII mengidealkan satu kehidupan kebangsaan yang demokratis, toleran, dan dibangun di atas semangat bersama untuk mewujudkan keadilan bagi segenap elemen warga-bangsa tanpa terkecuali.

Misi dasar PMII;
Merupakan manifestasi dari komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, dan sebagai perwujudan kesadaran beragama, berbangsa, dan bernegara. Dengan kesadaran ini, PMII sebagai salah satu eksponen pembaharu bangsa dan pengemban misi intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen ke-Islaman dan ke-Indonesiaan demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun material dalam segala bentuk

3 komentar:

M Abdullah Badri mengatakan...

Press Release IKSAB TBS NU Cabang Semarang

Menanggapi peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) atau Laskar Pembela Islam (LPI) terhadap 70-an lembaga dan organisasi yang tergabung di Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pada Hari Ahad (1/6) dalam acara apel dan demonstrasi di Monas, Jakarta, yang telah memakan korban sedikitnya 14 orang terdiri atas para tokoh agama, LSM, anak-anak dan ibu-ibu, maka dengan ini kami atas nama Ikatan Santri Abiturien (IKSAB) Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) NU Kudus cabang Semarang mengecam dan menyesalkan tindakan tersebut dengan beberapa alasan:
1.Sikap tersebut tidak mencerminkan keadilan dan ketentraman
2.Berlawanan dengan ajaran Islam yang santun, ramah dan rahmatan lil alamin.
3.Bukan merupakan tradisi luhur ketimuran yang menjunjung tinggi toleransi, kebersamaan dan rembug bijak.
4.Tindakan tersebut bukan tindakan kaum santri. Karena santri selalu diajarkan untuk memahami orang lain dengan sikap tasamuh (toleran), tawazun (berimbang) dan tawassuth (moderat).
5.Tindakan brutal tersebut adalah cermin tindakan golongan Khawarij pada masa awal-awal Islam yang sudah didakwa sesat oleh kalangan ulama’ ternama.

Oleh karena itulah, kami, Santri TBS, menghimbau beberapa hal kepada:
1.Pemerintah:
Bubarkan FPI, karena selama ini ia tidak memberikan kontribusi kongkrit kepada kehidupan berbangsa dan bernegara kecuali keresahan, kekacauan dan stigma negatif terhadap citra Islam. Sebagai lembaga, ia sudah tidak berguna lagi dalam konteks keberagamaan Indonesia yang berasaskan hukum dan Pancasila.
2.Aparat Kepolisian:
Tangkap para pelaku brutal FPI. Mereka tidak berhak lagi hidup bebas di alam terbuka. Mereka tak lain adalah penjahat berjubah yang berusaha menghancurkan citra Islam Indonesia. FPI sudah jelas main hakim sendiri. Tidak mau mematuhi aturan pemerintah. Melanggar Hak Asasi Manusia.
3.Gerakan Anshor, Garda Bangsa dan Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama’:
Kencangkan tali, hadang kebrutalan preman berjubah itu demi menjaga keutuhan NKRI dan kehormatan agama. Jika tidak bisa bekerjasama dengan kepolisian, yang terkesan lamban dan membela FPI, maka tindakan represif perlu ditegaskan. FPI telah menyatakan perang di negara damai. Jelas ini sebuah penghinaan nyata bagi negara.
4.Ormas-ormas Islam, Lembaga Sosial dan Pendidikan:
Hendaknya membentengi akidah dan keyakinan umat agar tidak terjerumus kepada pemikiran yang sempit, kaku dan ekslusif. Pelajaran tentang perlunya mempelajari budaya dan pemikiran orang lain serta memehaminya adalah sebuah keniscayaan untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih beradab. Sikap ekslusif akan mengantarkan pada tirani-tirani dan menciptakan budaya primitif seperti kekerasan, pembunuhan serta menganggap diri paling benar.
Secara kelembagaan, kami, Santri IKSAB TBS Semarang menyatakan bahwa FPI adalah termasuk golongan Khawarij yang sesat dan menyesatkan. Harus dilenyapkan dari kehidupan Islam, karena telah mencoreng nama Nabi yang terkenal santun dalam berdakwah.
Semoga Press Release ini dapat dimuat dan menjadikan maklum.

Tertanda,
Katib Am IKSAB TBS Cabang Semarang


(M. Abdullah Badri)
CP: 085 226 228 507

Berikut komentar-komentar santri IKSAB tentang kebrutalan FPI:
“Tindakan yang dilakukan FPI sangat biadab dan tidak mencerminkan Islam sama sekali,” Mishbah Khoiruddin.
“inilah budaya bangsa yang masih primitif. Penyelesaian masalah melulu harus mengunakan kekerasan,” Tajuddin Arafat.
“Nabi dan juga para drriyyahnya (keturunannya) tidak pernah memerintahkan kekerasan, kendati dalam keadaan yang sangat mendesak. FPI yang katanya ketuanya adalah keturunan Nabi telah jauh dari tindakan yang dianut para pendahulunya,” Naufal Baskara, santri Hafidz Al-Qur’an.
“Sepertinya santri memang sudah saatnya memimpin. Sebab, jika dipimpin para preman berjubah yang dihasilkan pasti kekerasan,” Saifuddin Zuhri.
“Walisongo berhasil menyebarkan Islam di bumi nusantara bukan dengan kekerasan, namun dengan wajah yang santun dan ramah. Tidak seperti FPI. Wajah Islam seperti itu adalah produk impor Timur Tengah yang masih kental dengan budaya kesukuan, suka berperang dan membunuh selain kelompoknya,” Hasan Bisri.
“FPI tidak membawa Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin, namun La’natan Lil Alamin (laknat untuk semesta),” Abu Nadhir.

Anonim mengatakan...

Salam pergerakan. Salam kenal, saya Ahmad Makki dari PMII Cab. Ciputat. Sesekali mampir dan link balik di kacajendela.wordpress.com. Semoga PMII makin jaya di mana-mana, juga di multimedia. Tangan terkepal dan maju ke muka

Wanto mengatakan...

Asslamu'alaiku Sahabat
Kami dari Pengurus PMII Cabang Ciputat, telah hadir website kami; www.pmii-ciputat.or.id, mohon kami dilink kan ke blog sahabat.. terim kasih.